Sebuah Puisi dari Osip Mandelstam, yang terkenal di Rusia. Saya mencoba menerjemahkannya
kedalam bahasa Indonesia, berdasarkan naskah berbahasa Inggrisnya; dari buku
Esther Allen & Susan Bernofsky In Translation.
--
Kita hidup tanpa merasa negara di bawah kaki kita,
kata-kata kita yang tak terdengar dari sepuluh langkah
--
Kita hidup tanpa merasa negara di bawah kaki kita,
kata-kata kita yang tak terdengar dari sepuluh langkah
Setiap percakapan, namun singkat,
Mengendap dalam jeruji, menuju Kremlin orang gunung.
Jemari berminyak tebal bagai cacing,
kata-katanya berat, palu memukul tujuan mereka.
Bulu
kecoa nampak kekek,
poros sepatu bot tinggi beratap mengkilap.
poros sepatu bot tinggi beratap mengkilap.
Di
tengah-tengah seorang rakyat jelata dari kepala suku berleher kurus
dia mainkan dengan kenikmatan beberapa homunculi.
Satu desisan, para Mewls lainnya, satu erangan, yang lainnya menangis;
ia mencari kesempatan dengan keras diantara mereka, menghujani mereka dengan cemohan.
Penempaan keputusan setelah keputusan, seperti tapal kuda,
ia bernada satu sampai perut, lain untuk dahi,
yang ketiga ke alis, yang keempat kedalam mata
Setiap eksekusi adalah karnaval
mengisi dada orang-orang Ossetia yang luas dengan gembira.
dia mainkan dengan kenikmatan beberapa homunculi.
Satu desisan, para Mewls lainnya, satu erangan, yang lainnya menangis;
ia mencari kesempatan dengan keras diantara mereka, menghujani mereka dengan cemohan.
Penempaan keputusan setelah keputusan, seperti tapal kuda,
ia bernada satu sampai perut, lain untuk dahi,
yang ketiga ke alis, yang keempat kedalam mata
Setiap eksekusi adalah karnaval
mengisi dada orang-orang Ossetia yang luas dengan gembira.