“Sepertinya kita
butuh cinta yang lembur agar kau tak
menunggu lama dengan libur”
Hari
libur adalah waktu yang sibuk. Oleh para kera-kera yang tidak berkerah dan tak kenal
menyerah. Kau menikmati diri sendiri dengan mengorbankan orang lain untuk satu
kepentingan manusia yang banyak.
Aku berlibur menanti tumpukan tugas dan
olok-olok sang professor, dengan berbaring di kamar sambil
membaca puisi di koran
minggu. Di tepi meja, kopi toraja yang Ibu hidangkan masih hangat dan sedikit getaran akan
tumpah ke karpet mahal. Matamu
terbuka lebar tapi
tak cukup besar untuk melihat
penindasan di atas dengkul. Pandangan
katamu terhalau gedung-gedung menjulang dengan palang-palangnya.
“Kota memang tak
mengenal kata libur,
dan kau justru menculik diriku dengan menghilang kabur”
Arloji
yang mati di tanganku berkata pukul lima sore, dan kau datang
membawa kabar. Menceritakan
segala bentuk keresahan dan kemaksiatan jalan di kota-kota. Jalan tak pernah
libur, ia menikmatinya. Aku akan bangga dengan cerita-ceritamu ini setelah kau
tak lagi melempar keluhanmu di kedua telingaku setelah aku mendengarnya.
“Seperti itukah
cara kita menikmati kekosongan?” Kau
memang selalu punya pengecualian, begitupun cinta yang ini. Ajakanmu
kuterima. kita berdua menunggu hari menjadi kuning keemasan, yang sebelumnya kelabu dengan Ibu-ibu. Kau memilih berjalan sendiri melawati
pohon-pohon yang
tulus menggugurkan daunnya. Meski
aku dan kita tak mengenal musim semi, pohon-pohon itu tersirat punya cara
untuk mengungkapkan sesuatu. Ia menyampaikan seluruh isi perasaannya
lewat daun yang berjatuhan. Bahkan seringkali membuat dirinya
tumbang. Mungkin ia melakukan itu agar manusia paham, disayang dengan
menanamnya, lalu kemudian dilupakan dengan menebangnya dengan sengaja.
Orang-orang
akhirnya hanya duduk
di tepi kolam tanpa ombak. Menanti matahari untuk reda seperti hujan yang konon menghangatkan. Dan kini, kita berharap agar ia dapat muncul minggu
depan, lalu kemudian kita punya waktu yang panjang untuk istirahat, “mungkin
dengan begitu kita tahu cara untuk menikmati hari libur”.