Senin, 22 Agustus 2016

Meramaikan Separuh Hati yang Sunyi




Yang telah saya ceritakan di postingan sebelumnya yang berjudul “Menulis Bareng FAM Indonesia”, buku antologi cerpen berjudul “Separuh Hati yang Sunyi” merupakan salah satu buku antologi cerpen yang diterbitkan oleh Forum Aktif Menulis Indonesia (FAM Indonesia) yang terdiri dari 50 cerpenis nusantara. Event ini digagas langsung oleh sekretaris jenderal (Sekjend) FAM Indonesia pada bulan juni 2015 yakni Mbak Aliya Nurlela. Dari sekian banyak naskah, salah satunya terpilih cerpen saya (Kalau tidak salah ingat, karena sudah lumayan lama) berjudul Tangisan Ifqah. Cerita sederhana yang mengisakan sebuah keluarga yang telah ditinggal oleh kepala keluarga atas nama bela Negara.

Beberapa jam yang lalu, buku antologi itu kabarnya telah tersedia. Jadi untuk teman-teman pembaca yang budiman, selain yang bernama budi atau iman—silahkan ditemukan di tempat-tempat kesayangannya. Atau untuk lebih jelasnya, dapat langsung menghubungi pihak FAM Indonesia melalui pencarian google atau semacamnya.


Hingga akhirnya, aktivitas sederhana yang teman-teman lakukan bisa saja mengubah hal kecil menjadi besar tanpa kita sadari langsung. Pekerjaaan menulis memang tidak akan jauh dari kata separuh dan sunyi. Mungkin separuh dari diri kita tak terlalu menyukainya, dan sunyi bisa saja menjadi penerang utama dalam menuangkan gagasan dalam sebuah tulisan. Akhir kalimat, menulis itu pekerjaan yang mengabadikan (kata banyak orang), disamping ia juga mengabaikan (kata pacar penulis).  


Share: