![]() |
Yang
telah saya ceritakan di postingan sebelumnya yang berjudul “Menulis Bareng FAM Indonesia”,
buku antologi cerpen berjudul “Separuh Hati yang Sunyi” merupakan salah satu buku
antologi cerpen yang diterbitkan oleh Forum Aktif Menulis Indonesia (FAM
Indonesia) yang terdiri dari 50 cerpenis nusantara. Event ini digagas langsung
oleh sekretaris jenderal (Sekjend) FAM Indonesia pada bulan juni 2015 yakni
Mbak Aliya Nurlela. Dari sekian banyak naskah, salah satunya terpilih cerpen
saya (Kalau tidak salah ingat, karena sudah lumayan lama) berjudul Tangisan
Ifqah. Cerita sederhana yang mengisakan sebuah keluarga yang telah ditinggal
oleh kepala keluarga atas nama bela Negara.
Beberapa
jam yang lalu, buku antologi itu kabarnya telah tersedia. Jadi untuk
teman-teman pembaca yang budiman, selain yang bernama budi atau iman—silahkan ditemukan
di tempat-tempat kesayangannya. Atau untuk lebih jelasnya, dapat langsung
menghubungi pihak FAM Indonesia melalui pencarian google atau semacamnya.
Hingga
akhirnya, aktivitas sederhana yang teman-teman lakukan bisa saja mengubah hal
kecil menjadi besar tanpa kita sadari langsung. Pekerjaaan menulis memang tidak
akan jauh dari kata separuh dan sunyi. Mungkin separuh dari diri kita tak
terlalu menyukainya, dan sunyi bisa saja menjadi penerang utama dalam
menuangkan gagasan dalam sebuah tulisan. Akhir kalimat, menulis itu pekerjaan
yang mengabadikan (kata banyak orang), disamping ia juga mengabaikan (kata
pacar penulis).