Pakailah pakaian ikhlasmu
Bawalah segala bentuk senyum terbaikmu, tanpa sedih yang
lama
Lekatkanlah kepergian, saat aku sendiri
Mungkin, payung hitam bisa mewakili semuanya
Atau tak datang di pemakaman
Kuceritakan pada mereka, teman baruku
Di sebuah makam yang kuberikan buat ragamu
Tanpa keranda yang menghantarnya, tanpa tangis yang melepasnya
Kau hanya sendiri, bahkan bayangmu tak menemanimu
Sebab, bayangmu sedang bercinta dengan bayanganku
Kulepas yang sedang pilu
Aku menggali impian, hanya sendiri ; sekop dan cangkul
adalah keluargaku
Tanpa nisan, hanya bunga mawar yang kubeli saat mengucap
cinta
Siraman air hanya berupa air mata yang sedang bahagia
Dan harap, kau tak bangkit dari makam ini
Sebuah kain yang putih
Terlihat anggun, penuh cita-cita dan cinta sedang melangkah
Entah aku membayangkannya seperti apa
Mungkin, Ibuku
Atau mungkin itu malaikat yang ingin menjemput dosak-dosaku
Kau terus berjalan, lalu berhenti sambil memeluk tubuhku
Kubalas itu dengan pelukan ini
Lantas apa yang kudapat?
Nyatanya, aku hanya memeluk sebuah bayangan
Yang sedang sedih, di kota mati
2015