Minggu, 01 November 2015

Pemuda di dalam Diriku adalah Petua yang bernama Kau

: Whinda J. Bata



apakah teriakan selalu membuat telingamu tuli?

lalu tak mendengar lagi? suara sedih, jatuh tanpa ada cinta,

lalu cinta tanpa menggenggam kata jatuh.


aku meyakini bahwa kau hendak mengubur dirimu,

menyematkan kata dengan pergi, tanpa mencintai kata kembali.

untuk apa aku ikut mengubur diri? sedangkan mungkin bagimu;

aku hanya bendera tanpa tiang, tak dilipat dan tak diharap!

kemarin, entah dirimu atau bukan,

aku mengabarkan bahwa kita tidak akan berpisah bukan?

kita adalah cinta yang berjihad melawan luka dan

kekasih masing-masing kita


kau menemukan kata jika, walau katamu;

jika aku lelah mencintaimu, aku dibiarkan pergi begitu saja.

melalui dua pintu keluar; air mataku dan air matamu


kelak, kita dipertemukan oleh sumpah yang tak lagi mengatasnamakan dirinya pemuda.

sumpah yang kita sebut putus, memutuskan dogma patah hati


yang katanya membuat kebahagiaan dari dalam diri mati.


namun, matiku adalah kau yang tengah terlelap di bantal dadaku.




Makassar, Oktober 2015
Share: