Minggu, 13 Maret 2016

Kau dan Sepotong Aku yang bukan Dulu


yang kau sebut patah hati adalah kita yang pernah saling menyakiti

mencintaimu seperti menangis dipelukan dewasa,

entah aku yang masih seperti anak-anak

berlari, bermain meninggalkan taman bermain

lalu, melupakan diriku untuk yang bukan kita



yang kau namakan kecewa adalah dulu, ketika aku belum

menyadari matahari terbit di senja, salah satu matamu. terbit

di mata yang lain, dengan luapan air yang entah menghapus kenangan siapa.

sebelumnya, tak memilih tenggelam di relung hati yang paling dalam.

apa yang aku sebut indah ialah aku dan kekecewaanmu yang saling menamakan diri,

tanpa perkenalan—ataupun perpisahan, seperti pertemuan kita.



yang kau pahami tentang kesedihan adalah menahan kedua sungai,

dengan keyakinan yang tidak pernah dimungkinkan oleh siapa pun,

termasuk kepergiaan, kerinduan dan kenangan.

kau dan sepotong aku yang buka dulu.




2016
Share: